Jakarta(03/11/2023) Banhubda.jogjaprov.go.id – Banhubda DIY dan Paguyuban Masyarakat Jogja (Praja Jogja) berhasil memecahkan rekor muri pentas campursari terlama selama 120 jam pada acara Gebyar Musik Indonesia yang diselenggarakan di Anjungan DIY TMII. Pemecahan rekor muri pentas campursari 120 jam non stop dimulai pada tanggal 29 September 2023 jam 21.00WIB dan selesai pada  tanggal 03 November jam 21.00WIB. Proses pemecahan rekor pentas campursari ini menampilkan 31 grup campursari dari berbagai kalangan. 

          Pemecahan rekor muri pentas campursari terlama ini bukan kali pertama dilakukan oleh Praja Jogja, pada tahun 2018 Praja Jogja juga pernah mementaskan campursari selama 100 Jam di Wonogiri. Pada acara pembukaan pentas campursari Sastro Haryanto, Ketua Praja Jogja menyampaikan apresiasi setinggi tingginya kepada maestro campursari  alm. Mantos dan mendedikasikan pemecahan rekor muri ini sebagai wujud apresiasi untuk alm. Mantos selama berkiprah dalam memajukan campursari.  

          Kepala Banhubda DIY Nugrohoningsih mengaku sangat bangga akan penampilan luar biasa dari 31 grup campursari atau sekitar 465 seniman dari DIY maupun luar daerah seperti Jawa Tengah (Jateng). Meskipun butuh banyak effort, pihaknya sangat bersyukur kegiatan pementasan campursari ini sukses dan berjalan lancar sehingga berhasil meraih Rekor MURI yang dipersembahkan bagi Pemda DIY.

“Kita  akan pertahankan dan tingkatkan rekor ini bersama Praja Jogja nantinya. Banhubda DIY sendiri guna menindaklanjutinya akan menggelar perlombaan campursari tahun depan. Pementasan campursari ini merupakan salah satu upaya menjaga, merawat, mengemas dan mempublikasikan budaya Indonesia,” kata Nugrohoningsih.

          Nugrohoningsih mengapresiasi Praja Jogja dan seniman seniwati campursari yang telah berdedikasi dan berpartisipasi. Sehingga pementasan Gebyar Musik Indonesia Campursari 120 Jam Nonstop untuk memecahkan rekor Muri pentas terlama dapat terlaksana. Praja Jogja dinilai sangat luar biasa telah menciptakan inovasi dalam kegiatan berkesenian dan berkebudayaan.     

          Pentas campursari 120 jam nonstop dilaksanakan di Anjungan DIY TMII dari tanggal 28 September sampai dengan 3 November 2023 dan disiarkan secara langsung melalui channel youtube Badan Penghubung Daerah DIY, PWKS Jabodetabek dan Praja Jogja.  Hadir pula perwakilan keluarga maestro campursari alm Mantos untuk mengapresiasi proses pemecahan rekor muri pentas campursari 120 jam nonstop. 

Kelompok campursari yang terlibat dalam acara kali ini adalah sebagai berikut : 

1. Campursari SSCI Pimpinan H. Sukidi

2. Campursari Praja 1 komisariat DKI Jakarta pimpinan Lesmono

3. Campursari Praja 2 komisariat bali pimpinan lesmono

4. Campursari Basudewa pimpinan Wisnu 

5. D-Puspa Entertainment pimpinan Teguh 

6. Campursari Bocah Bocah Semin pimpinan Sunarto 

7. Campursari Praja 3 komisariat Riau pimpinan Lesmono 

8. Campursari Praja 4 komisariat Banten pimpinan Lesmono 

9. Campursari Basudewa pimpinan Wisnu

10. Handayani Karawitan Margono pimpinan ibu Yanti 

11. Campursari Suko Kawedar pimpinan mbah Joe 

12. Mawarkapas Paliyan pimpinan Sunarto

13. Campursari Praja 5 komisariat Riau Lesmono 

14. Pancaran Sinar Purworejo pimpinan  Basrowi 

15. Manggolo Budoyo Campursari Djarot Sumanianto 

16. New Amanda Entertainment Daryono 

17. Sanggar Madusari Depok pimpinan H. Darsono

18. Sanggar Panggang Giri Budoyo Praja Jogja parsan/warseno  

19. Campursari Tombo Ati Kyai Darsono Kyai Edi Darsono

20. Campursari Praja 6 komisariat Bekasi Raya pimpinan Lesmono 

21. Campursari Praja 7 komisariat Bogor pimpinan Lesmono, 

22. Vimayo Entertainment pimpinan Esty dan Barto, 

23. Pandji MS Project pimpinan Pandji, 

24. Sinar Abadi Musik Campursari pimpinan mbah Mojo, 

25. Campursari Praja 8 komisariat Lampung pimpinan Lesmono, 

26. Jampi Sayah pimpinan Lesmono, 

27. Kisah Kasih Budaya & Roro Jonggrang pimpinan Yuli dan H. Dasikin

28. Campursari Paguyuban Jawa Tengah pimpinan Tulus Widodo, S.T,

29. Campursari Paguyuban Seni dan Budaya Jawa Tulus Widodo, S,T,

30. Paguyuban sanggar karawitan TNI Polri

31. Campursari Praja 7 komisariat Bogor pimpinan Lesmono, 

          Pemda DIY yang diwakili oleh Agus Priyono M.Ec, Kepala DPPM DIY menyampaikan seni dan budaya merupakan hal yang penting bagi Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui seni dan budaya yang bersifat universal dapat mempersatukan kita semua apalagi dengan situasi politik yang mulai memanas ini diharapkan seni dan budaya dapat mendinginkan kita semua seperti pada pentas campursari ini. Pemda DIY sangat mengapresiasi pentas campursari yang diinisiasi oleh Praja Jogja.

“budaya dan seni adalah hal yang sangat penting bagi Daerah Istimewa Yogyakarta salah satu aspek undang undang keistimewaan adalah masalah kebudayaan jadi saya kira tepat sekali kalau malam ini  Praja Jogja mempersembahkan itu semua sebagai capaian tersendiri dalam rangka mendukung keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.” Kata Agus Priyono, M.Ec. Kepala DPPM DIY

          Pemecahan rekor pentas campursari ini memiliki dampak signifikan biak untuk Daerah Istimewa Yogyakarta maupun untuk negara Indonesia secara keseluruhan. Museum Rekor Indonesia (Muri) memberikan 3 piagam penghargaan yaitu untuk Pemda DIY, Praja Jogja dan alm. Mantos. Piagam penghargaan yang diberikan untuk pentas campursari 120 jam nonstop bukan cuma untuk rekor Indonesia tapi sebagai Rekor Dunia dan berharap bisa menjadi momentum bangkitnya kebudayaan Indonesia dan semoga campursari bisa menjadi mahakarya dari Jogja untuk dunia. (An/Ek)

Humas Banhubda DIY

Ciawi(17/09/2023) banhubda.jogjaprov.go.id – Badan Penghubung Daerah DIY menggelar Rapat Kerja Forum Komunikasi Diaspora Yogyakarta pada tanggal 16 -17 September 2023 bertempat di Hotel Horison Ultima Bhuvana Ciawi, Bogor. Jawa Barat. Mengambil tema “Forum komunikasi diaspora DIY merekatkan sinergitas dan kolaborasi warga DIY di Perantauan untuk mendukung kemajuan pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta” yang lebih merekatkan paguyuban masyarakat Yogyakarta di Jabodetabek. Peserta rapat koordinasi merupakan perwakilan pengurus paguyuban warga yogyakarta yang ada di Jabodetabek. Terdapat 7 paguyuban yang terlibat dalam rapat kerja ini, yaitu:

  • Ikatan Keluarga Gunungkidul(IKG) 
  • Paguyuban Warga Kota (Pawarta) Jogja
  • Badan koordinasi Paguyuban Kulon Progo(Bakor PKP)
  • Sleman Manunggal Sembada (SMS)
  • Warga Kabupaten Bantul (Warkaban)
  • Warga Bantul Manunggal(WBM) 
  • Paguyuban Warga Jogjakarta Istimewa(PWJI)

Kepala Banhubda DIY, Nugrohoningsih, SIP. berharap pada rapat kerja ini semua paguyuban bisa saling berkolaborasi, bersinergi dan belajar bersama satu sama lain sehingga bisa menjadi bagus, baik, murakapi bagi masyarakat di Jakarta maupun di Yogyakarta.

Hadir pada acara ini Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si. Paniradya Pati Kaistimewan yang membacakan sambutan Sekda DIY. Pemda DIY berharap acara ini menjadi ruang untuk berinteraksi antar sesama warga Yogyakarta, selain itu beliau juga meminta partisipasi aktif dalam pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta.
“acara ini sebagai ruang komunikasi dan koordinasi antar organisasi masyarakat perantauan Yogyakarta agar dapat mengambil peran dalam percepatan pemerataan aksesibilitas dan penguatan aktivitas ekonomi.” ujar Aris Eko Nugroho
Aris Eko Nugroho meminta agar Badan Penghubung Daerah DIY meningkatkan sinergitas antar sesama paguyuban diaspora Yogyakarta di Jakarta sehingga mampu menjadi penyambung antara paguyuban warga Yogyakarta di Jabodetabek dengan pemerintah daerah DIY. Salah satunya adalah menyampaikan visi misi pembangunan gubernur DIY berupa pembangunan kawasan selatan, reformasi kalurahan dan percepatan akses teknologi informasi.
Pada kesempatan kali ini juga Aris Eko Nugroho menyampaikan sosialisasi tentang Peraturan Gubernur DIY Nomor 37 Tahun 2021 Perubahan Atas Peraturan Gubernur DIY Nomor 100 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Keuangan Khusus(BKK) Dana Keistimewaan ke Pemerintah Kalurahan. Aris Eko Nugroho memaparkan tentang pengenalan Dana Keistimewa, apa saja ruang lingkup penggunaan Dana Keistimewaan dan manfaat yang diterima masyarakat dengan adanya Dana KeIstimewaan tersebut.

Hadir juga Ibu Hj. Rany Widayati, SE, MM, Sekretaris Komisi A DPRD DIY yang menyapa diaspora Yogyakarta dan memberi materi tentang peran diaspora dalam membangun Daerah Istimewa Yogyakarta. Diaspora Yogyakarta dapat membantu pembangunan DIY dengan cara melakukan promosi seni, budaya dan UMKM Yogyakarta di Jakarta. Menjadi jembatan antara Masyarakat DIY di Wilayah Jakarta dengan Pemda DIY.
Rapat kerja forum komunikasi diaspora dibagi kedalam 2 topik pembahasan yaitu peran diaspora dalam pembangunan Jogja dan pendalaman program kegiatan masing-masing paguyuban diaspora. Rapat kerja berjalan secara kondusif dan menghasilkan banyak ide dan gagasan untuk kemajuan diaspora maupun pembangunan Yogyakarta. Dengan kesimpulan setiap paguyuban diaspora memiliki konsern, fokus dan keunikannya sendiri. Perlunya sinergitas antar paguyuban untuk menyelaraskan program yang ada supaya tidak tumpang tindih dengan program paguyuban lainnya.

Rapat kerja hari kedua dimulai dengan sidang pleno terkait rapat kerja Forum komunikasi diaspora Yogyakarta hari pertama yang dipimpin oleh Drs. Eddy Sukirman, MM selaku Ketua forum komunikasi diaspora Yogyakarta. Rapat ditutup dengan penyerahan hasil kesimpulan rapat kerja forum komunikasi diaspora Yogyakarta dan proposal rancangan kegiatan diaspora selama satu tahun mendatang kepada Kepala Badan Penghubung Daerah DIY, Nugrohoningsih, SIP. (An/Am/Ek)

Humas Banhuda DIY

Jakarta (28/7/2023) banhubda.jogjaprov.go.id – Memperingati Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat ke-268, KTT ASEAN 2023, melestarikan budaya serta merawat peradaban bangsa, Badan Penghubung Daerah DIY bersama Paguyuban Warga Kota Yogyakarta (Pawarta Jogja) dan Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Depok menggelar Pagelaran Budaya Yogyakarta yang berjudul Ketoprak Damarwulan feat Minak Jinggo pada Jumat (28/7/2023) di Gedung Binakarna, Bidakara, Jakarta Selatan.

Berbeda dengan pementasan ketoprak tahun lalu, pementasan ketoprak besutan sutradara Agus Marsudi, suami dari Menlu RI Retno Marsudi kali ini menghadirkan sejumlah publik figur yang turut menjadi pemeran tokoh ketoprak seperti Menkopolhukam RI Prof. Dr. H. M. Mahfud MD, Dirjen Amerika dan Eropa Kemenlu RI Umar Hadi, Dubes Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel, Dubes Kerajaan Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns, Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto, S.T., M.Si dan Pj Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo, S.H., M.Ed.

Selain itu, turut andil artis nasional seperti Ayu Azhari dan lokal Yogyakarta seperti Marwoto Kewer, Angger Sukisno, Dalijo Angkring, Rini Widyastuti dan Susilo Nugroho “Den Baguse Ngarso” serta kolaborasi pemain ketoprak dari Diklat Ketoprak Anjungan DIY TMII, Pawarta Jogja dan Kagama Depok.

Acara yang dimulai dengan penampilan Tari Glipang dari Kagama Beksan tersebut, turut disaksikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI Zulfikar Arse Sadikin, Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan RI Sigit Pamungkas, Asisten Deputi Bidang Penanaman Modal dan Pariwisata Sekretariat Kabinet RI Mohamad Arief Khumaidi, Direktur BPJS Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti dan Komisaris Bank BCA Sirilus Harinowo.

Sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang dibacakan oleh Plt Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat, Aris Eko Nugroho, SP, M.Si menyampaikan bahwa modernisasi menjadi bagian tidak terpisahkan dari globalisasi. Dalam proses tersebut, manusia Indonesia tidak saja menjelajah ruang wilayahnya sendiri tetapi juga memasuki dan berinteraksi aktif di tengah masyarakat dunia. Melestarikan budaya berarti menziarahi jati diri mengkaji nilai-nilainya untuk selanjutnya ditransformasikan ke lautan budaya global.

“Bercermin pada perspektif masa lalu, pementasan ketoprak hari ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga, merawat, mengemas dan mempublikasikan kekayaan warisan budaya Indonesia umumnya dan Jawa khususnya. Ini merupakan wujud nyata dalam upaya ziarah pengkajian nilai serta transformasi budaya,” dalam sambutannya.

“Apresiasi kepada Badan Penghubung Daerah DIY, Paguyuban Warga Kota Yogyakarta (Pawarta Jogja) dan Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Depok beserta para seniman dan pendukungnya, sehingga pementasan ini dapat terlaksana,” tambahnya.

Acara diakhiri dengan pemberian handboke kepada Menkopolhukam RI, Ketua Komisi A DPRD DIY, Sutradara, Ayu Azhari, Komisaris Bank BCA.

Jakarta (23/7/2023) banhubda.jogjaprov.go.id – Badan Penghubung Daerah DIY bekerjasama dengan Taman Budaya Yogyakarta Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta mempersembahkan Art For Children (AFC) dengan tema “Bukan Bocah Sampah” yang diselenggarakan pada Minggu (23/7/2023) di Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta TMII, Jakarta Timur.

AFC diikuti oleh lebih dari 200 anak sebagai momentum peringatan Hari Anak Nasional tahun 2023 yang mempersembahkan beberapa hasil karya seni antara lain operet anak, seni lukis, seni tari, seni karawitan, seni musik dan pantomim.

Sambutan Sekretaris Daerah DIY yang dibacakan oleh Kepala Badan Penghubung Daerah DIY, Nugrohoningsih, SIP menyampaikan bahwa AFC sebagai ajang ekspresi diri anak dalam membina bumi dengan falsafah hamemayu hayuning bawana.

“Pementasan operet anak ini memiliki tujuan, pertama, untuk memberi kesempatan kepada anak-anak yang berada di bawah bimbingan AFC Taman Budaya Yogyakarta untuk mengekspresikan diri sekaligus unjuk kebolehan atas keseriusan mereka dalam mengembangan minat dan bakatnya. Dan kedua, untuk membangun awareness mengenai pentingnya mengubah pola pikir dan pola kebiasaan masyarakat tentang sampah. Bahwa setiap orang berkewajiban untuk turut serta melindungi, memelihara, serta membina keselamatan bumi. Sejalan dengan falsafah hamemayu hayuning bawana, memperindah dunia yang memang diciptakan indah adanya,” jelasnya.

Berbagai pameran seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi serta workshop membatik dan pewarnaan, merupakan bagian tak terpisahkan dari seluruh rangkaian kegiatan yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah DIY melalui Badan Penghubung Daerah DIY dan Taman Budaya Yogyakarta.

AFC juga sebagai ajang menumbuhkan kecintaan anak dan remaja terhadap kesenian dan kebudayaan.

“Kegiatan AFC ini mengutamakan penumbuhan kecintaan anak dan remaja kepada kesenian dan kebudayaan secara luas. Tidak sekedar mengajarkan dan melatih kemampuan teknis kesenian, tetapi peran pembimbing tidak hanya sebagai guru melainkan juga sebagai teman bermain. Metode dan bentuk bimbingan bersifat interaktif, produktif sekaligus kreatif,” ujar Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Dra. Purwiati dalam sambutannya.

Acara tersebut dihadiri oleh para tamu undangan yang terdiri dari beberapa sekolah taman kanak-kanak dan sekolah dasar disekitar Jakarta. Tamu undangan terlihat antusias dan terhibur saat menyaksikan pentas operet anak dengan tema “Bukan Bocah Sampah”. Selain itu, anak-anak yang hadir diberikan kesempatan untuk menggambar, melukis dan membatik. Rangkaian acara ditutup dengan bernyanyi bersama oleh seluruh pengisi acara dan tamu undangan.