Badan Penghubung Daerah DIY di Jakarta meraih peringkat ke-2 dalam Festival Potluck Indonesian Gastronomy Association (IGA)

Jakarta – 16 Oktober 2019 bertempat di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Badan Penghubung Daerah DIY mengikuti acara Festival Potluck Makanan Indonesia dan Makanan Khas Negara Sahabat yang merupakan rangkaian dari acara yang diadakan oleh Indonesian Gastronomy Association (IGA) bertema “Diplomasi Gastronomi Guna Mendukung Penguatan Ekonomi Indonesia”. Acara dibuka oleh Bapak Drs, Muhammad Syarif Bando, MM,  selaku kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan sambutan oleh Ibu Ratih Nurdiati selaku Wakil Sekretaris Kabinet.

Tim yang mempersiapkan kuliner untuk disajikan di Festival Potluck

Pada kesempatan tersebut Badan Penghubung Daerah DIY menampilkan hidangan yang bertemakan “Kuliner Sekaten”. Hidangan tersebut bercerita tentang kuliner yang hadir pada saat perayaan Sekaten yang dilaksanakan di Komplek Keraton Yogyakarta dalam rangka memperingati Kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Kuliner Sekaten berisi hidangan pembuka,hidangan utama dan hidangan penutup, serta minuman. Untuk hidangan pembuka disajikan Endog Abang, yaitu telur rebus yang kulitnya diwarnai merah. Telur sendiri memiliki makna kelahiran baru, sementara warna merah membawa symbol kesejahteraan. Hidangan pembuka kedua adalah kue Apem, yang merupakan symbol permohonan ampun untuk segala dosa dan kesalahan. Pada saat festival, kehadiran Endog Abang banyak mendapatkan respon positif dari peserta. Untuk hidangan utama disajikan hidangan Nasi gurih, yang terdiri dari ayam ingkung, telur pindang, sambel goreng krecek, kering tempe, lalapan sayuran sambal sacang serta kedelai hitam dan putih. Sedangkan untuk hidangan penutupnya adalah kue Wajik. Kue Wajik hadir pada saat upacara tumplak wajik yaitu upacara yang dilakukan sebelum dimulainya pembuatan gunungan di Keraton Yogyakarta. Selain itu disajikan juga minuman berupa Wedang Uwuh, berupa campuran herbal rimpang jahe, serutan Wit kayu secang, serutan kayu manis, cengkih, daun pala dan gula batu. Untuk melengkapi stand, disajikan gunungan berupa sayuran, buah dan makanan tradisional.

Bertindak selaku juri yaitu Ibu Sisca Soewitomo yang merupakan pakar kuliner Indonesia yang dijuluki sebagai “Ratu Boga Indonesia”, Andrian Ishak Chef owner restoran Namaaz Dining yang juga pelopor Molecular Gastronomy Food dan ahli kuliner Indonesia, Gilang. Badan Penghubung Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri mendapatkan juara kedua penampilan stand terbaik untuk usaha, dan kreativitas dalam menampilakn Kuliner Sekaten tersebut. Untuk juara pertama diperoleh oleh Provinsi Papua dan juara ketiga diperoleh Provinsi Bali.

 

BANHUBDA DIY

Bagikan di :

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *