Jakarta (8/9/2021) kaperda.jogjaprov.go.id – Pemerintah Provinsi DIY melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY menyambut hari Aksara Internasional 2021 dengan menggelar talkshow bertajuk ‘Aksara Jawa Anjayeng Bawana’ (Aksara Jawa Jaya Mendunia) pada Rabu (8/9) pukul 09.00 di Gedung Bima Dinas Kebudayaan DIY.
Kegiatan yang didanai oleh Dana Keistimewaan DIY 2021 ini, menghadirkan narasumber KPH Notonegoro, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi S.S., M.A. dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga DIY, Didik Wardaya, S.E., M.Pd. Acara tersebut merupakan hasil rekomendasi dari Kongres Aksara Jawa pada 22-26 Maret 2021 lalu.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadikan Hari Aksara Internasional sebagai momentum digitalisasi aksara Jawa agar nilai luhur di dalamnya tidak dari arus perkembangan zaman yang serba digital.
“Hari Aksara Internasional tahun 2021 ini menjadi momentum bangkitnya kembali aksara Jawa dengan tema ‘Aksara Jawa Anjayeng Bawana’ atau Aksara Jawa Jaya Mendunia. Apabila dilihat lebih dekat susunan aksara Jawa merupakan sebuah konsep dan gagasan tentang sebuah nilai mamayu hayuning bawana ini merupakan penyatuan unsur sastra dan gending. Konsep sangkan paraning dumadi mengarah pada puncak keharmonisan. Perlu diingat bahwa ada nilai karakter dan kesantunan yang melekat dalam mempelajari aksara Jawa. Kembalinya aksara Jawa di era milenial adalah sebuah keniscayaan. Aksara Jawa harus bisa survive dan lestari serta hendaknya bisa hadir di ranah digital. Sebab jika tidak, aksara Jawa maupun aksara lainnya di kemudian hari akan hilang dan tenggelam,” jelasnya.
Sri Sultan HB X menambahkan bahwa pemanfaatan aksara Jawa digital harus dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari masyarakat. Selain itu, Sri Sultan HB X mencanangkan Yogyakarta sebagai Kota Hanacaraka.
“Pemanfaatan aksara Jawa digital ini dapat ditunjukkan pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari sehingga benar-benar menjadi satu kesatuan dalam jati diri dan hidup masyarakatnya. Sejak digelarnya selebrasi digitalisasi aksara Jawa di pagelaran Keraton Ngayogyakarta pada 5 November 2020 lalu, aksara Jawa harus siap hadir dan mudah diakses di platform digital. Selain itu, gelaran Kongres Aksara Jawa di Yogyakarta menjadi bagian upaya bangkitnya kembali aksara Jawa di era milenial ini. Momentum 8 September 2021 ini, mari kita manfaatkan dan meneguhkan diri bahwa Yogyakarta siap mengawal dan berkontribusi dalam memasifkan pemanfaatan aksara Jawa. Akhirnya saya sampaikan, Yogyakarta Kota Hanacaraka adalah bagian dari gerakan budaya untuk mempercepat dan kelaziman aksara Jawa di ranah digital,” pungkasnya.
Turut hadir secara online perwakilan dari Kemendikbudristek, Hilmar Farid, Ph.D. selaku Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang mengapresiasi upaya Pemprov DIY dalam melestarikan aksara Jawa.
“Ini momentum yang sangat penting untuk mengingatkan kita semua bahwa di dunia ini ada beragam bahasa dan aksara yang tentunya memiliki signifikansi atau arti penting yang luar biasa bagi masyarakat pengusungnya. Dalam kesempatan ini, saya sangat berbahagia melihat upaya Pemerintah Provinsi Yogyakarta untuk mengangkat kembali aksara Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Dan ada inisiatif yang sangat baik untuk membawa aksara Jawa ini ke era digital sekarang ini dan kontribusi yang sangat penting bagi upaya pelestarian bahasa dan kemajuan kebudayaan. Selamat memperingati Hari Aksara Internasional dan terus mengusung Aksara Jawa Jaya Mendunia,” ucap Hilmar dalam sambutannya.