Jakarta (13/2/2022) kaperda.jogjaprov.go.id – Hari Ulang Tahun ke-20 & Pengukuhan Pengurus Paguyuban Sleman Manunggal Sembada (SMS) Periode 2022-2027 berlangsung pada Minggu (13/2/2022) di Pendopo Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta, TMII. Ikut dimeriahkan pula Pergelaran Pangkur Jenggleng cerita “Melik Kecelik” dengan bintang tamu Dalijo Angkring dari Sleman dkk.
Rangkaian kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Sleman, Wakil Bupati Sleman dan segenap perwakilan paguyuban diaspora masyarakat Yogyakarta di Jakarta seperti Ikatan Keluarga Gunung Kidul (IKG), Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP), Paguyuban Warga Kota Jogja (Pawarta) dan Warga Kabupaten Bantul (Warkaban).
Sekretraris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji melalui Kepala Badan Penghubung Daerah DIY, Nugrohoningsih, SIP mengucapkan selamat HUT Paguyuban SMS dan berpesan agar proaktif dalam pembangunan daerah dan menjaga kerukunan warga perantauan di Jakarta.
“Atas nama Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, saya mengucapkan selamat ulang tahun ke-20 kepada warga Sleman Manunggal Sembada,” ucapnya
“Kami berharap agar paguyuban ini juga proaktif dalam pembangunan daerah dan mengembangkan kerukunan antar warga di perantauan khususnya di DKI Jakarta. Selain itu, menjalin hubungan baik dengan seluruh kalangan tanpa membedakan latar belakang suku agama dan kelas sosial, jadilah warga yang semedulur dan semanak kepada orang disekitar,” tambahnya.
Kadarmanta juga menyampaikan nilai moral “SEMBADA” sebagai pendukung pembangunan daerah.
“Sudah saatnya seluruh warga Sleman golog gilig untuk turut mewujudkan Sleman yang berbudaya selayaknya yang tercermin dalam semangat The Living Culture Part of Jogja dengan tuntunan moral SEMBADA,” jelasnya (*)
Keterangan (*) :
S : Suradira jayaningrat lebur dening pangastuti
Kejahatan akan kalah oleh kebaikan, kelembutan dan meluluhkan kerasnya hati
E : Eling lan waspada iku kendhit mimang kadang Dewa
Selalu ingat kepada sang pencipta waspada itu jauh dari bahaya dan dekat dengan berkah
M : Mulat sarira hangrasa wani
Hati-hati dalam berpikir dan berbuat
B : Beda-beda pandumaning dumadi
Perbedaan adalah anugerah Tuhan sebagai model pembangunan persatuan
A : Ambeg utama, andhap asor
Selalu rendah hati meskipun melakukan darma bhakti
D : Desa mawa cara, negara mawa tata
Menghormati kearifan lokal serasi dengan adat budaya masyarakat setempat
A : Aja mbedake marang sapadha-padha
Menerapkan toleransi dalam kehidupan jangan terpecah oleh perbedaan