Interpretasi Hamemayu Hayuning Bawana Melalui Art For Children

Jakarta (23/7/2023) banhubda.jogjaprov.go.id – Badan Penghubung Daerah DIY bekerjasama dengan Taman Budaya Yogyakarta Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta mempersembahkan Art For Children (AFC) dengan tema “Bukan Bocah Sampah” yang diselenggarakan pada Minggu (23/7/2023) di Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta TMII, Jakarta Timur.

AFC diikuti oleh lebih dari 200 anak sebagai momentum peringatan Hari Anak Nasional tahun 2023 yang mempersembahkan beberapa hasil karya seni antara lain operet anak, seni lukis, seni tari, seni karawitan, seni musik dan pantomim.

Sambutan Sekretaris Daerah DIY yang dibacakan oleh Kepala Badan Penghubung Daerah DIY, Nugrohoningsih, SIP menyampaikan bahwa AFC sebagai ajang ekspresi diri anak dalam membina bumi dengan falsafah hamemayu hayuning bawana.

“Pementasan operet anak ini memiliki tujuan, pertama, untuk memberi kesempatan kepada anak-anak yang berada di bawah bimbingan AFC Taman Budaya Yogyakarta untuk mengekspresikan diri sekaligus unjuk kebolehan atas keseriusan mereka dalam mengembangan minat dan bakatnya. Dan kedua, untuk membangun awareness mengenai pentingnya mengubah pola pikir dan pola kebiasaan masyarakat tentang sampah. Bahwa setiap orang berkewajiban untuk turut serta melindungi, memelihara, serta membina keselamatan bumi. Sejalan dengan falsafah hamemayu hayuning bawana, memperindah dunia yang memang diciptakan indah adanya,” jelasnya.

Berbagai pameran seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi serta workshop membatik dan pewarnaan, merupakan bagian tak terpisahkan dari seluruh rangkaian kegiatan yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah DIY melalui Badan Penghubung Daerah DIY dan Taman Budaya Yogyakarta.

AFC juga sebagai ajang menumbuhkan kecintaan anak dan remaja terhadap kesenian dan kebudayaan.

“Kegiatan AFC ini mengutamakan penumbuhan kecintaan anak dan remaja kepada kesenian dan kebudayaan secara luas. Tidak sekedar mengajarkan dan melatih kemampuan teknis kesenian, tetapi peran pembimbing tidak hanya sebagai guru melainkan juga sebagai teman bermain. Metode dan bentuk bimbingan bersifat interaktif, produktif sekaligus kreatif,” ujar Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Dra. Purwiati dalam sambutannya.

Acara tersebut dihadiri oleh para tamu undangan yang terdiri dari beberapa sekolah taman kanak-kanak dan sekolah dasar disekitar Jakarta. Tamu undangan terlihat antusias dan terhibur saat menyaksikan pentas operet anak dengan tema “Bukan Bocah Sampah”. Selain itu, anak-anak yang hadir diberikan kesempatan untuk menggambar, melukis dan membatik. Rangkaian acara ditutup dengan bernyanyi bersama oleh seluruh pengisi acara dan tamu undangan.

Bagikan di :

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *