Peluang usaha selalu datang kepada siapapun yang mau berusaha. Salah satunya seorang warga Bantul, Ibu Litawaty yang sekarang berdomisili di Jl. Bima I Tlajung Udik, Gunung Putri, Bogor. Ibu Litawaty sebagai warga Bantul juga tergabung dalam wadah paguyuban Warga Kabupaten Bantul (Warkaban). Sebelum sukses menjual roti ibu Litawaty bergelut di bidang fashion dengan membuka ruko untuk berjualan hasil karyanya dan juga jasa jahit kebaya. Namun, lambat laun ibu Lita sakit sehingga tidak dapat focus menjahit dan tidak nyaman untuk duduk dalam waktu lama, selain itu kendala pada gonta-ganti karyawan juga kian membuat usaha stagnan. Hingga akhirnya memutuskan untuk menutup ruko dan jasa jahitnya.
Ibu Lita tidak menyerah pada keadaan, di kondisi tersebut beliau mencoba jenis keahlian baru yaitu membuat roti. Di awal usahanya, beliau mengaku “pertama rotinya bantet, namanya orang belajar yaa, (rotinya) tidak jadi, tapi saya terus aja hingga akhirnya ketemu ukuran dan rasa yang pas”. Ibu Lita pun terbuka pada semua saran yang masuk, dengan membawa hasil rotinya pada arisan-arisan yang beliau ikuti. Proses tersebut berjalan selama 6 bulan, dengan rutin memberikan tester di pada ibu-ibu. Metode tersebut membuahkan hasil yang hingga saat ini Ibu Lita memiliki 5 toko konsinyasi untuk menitipkan Roti buatannya yang diberi nama Maryli’s cake. Tersedia 4 varian rasa dari Maryli’s cake yakni marmer, coklat,keju panggang,lemon kismis. Untuk harganya sendiri, satu roti dijual dengan harga 35 ribu rupiah. Ibu Lita mengatakan bahwa rotinya mampu bertahan selama satu minggu dengan rasa yang terjaga, selain itu Maryli’s cake juga cocok bagi penikmat roti namun sedang dalam program mengurangi konsumsi gula.