Jakarta (27/3/2022) kaperda.jogjaprov.go.id – Arus globalisasi mampu menjadi penentu arah perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia dalam lingkup sosiokultural yang lebih sempit. Salah satu implikasi globalisasi, munculnya kebudayaan dengan corak baru sebagai kebudayaan pasca industri, pasca modern ataupun post modern.
Derasnya arus globalisasi dan kayanya ragam informasi yang diterima masyarakat, menjadi tantangan bagi para pelaku seni untuk senantiasa berupaya menjaga merawat, mengemas dan mempublikasikan kekayaan warisan budaya lokal kepada dunia untuk mengukuhkan identitas diri sebagai bangsa yang bermartabat. Sebab hanya dengan memahami dan menjaga kekayaan warisan budaya bangsa, akan dihargai dan dipandang secara terhormat oleh bangsa lain.
Upaya tersebut diwujudkan dengan Pagelaran Ketoprak hasil kerjasama antara Badan Penghubung Daerah DIY, Paguyuban Warga Kota Yogyakarta (Pawarta) dan Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Depok serta stakeholder lainnya pada Minggu (27/3/2022) di Gedung Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.
Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan apresiasi kepada seluruh penyelenggara yang turut mensukseskan acara tersebut.
“Apresiasi yang tinggi kepada Badan Penghubung Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Keluarga Alumni Gadjah Mada beserta Paguyuban Warga Kota Yogyakarta yang telah berperan aktif menyelenggarakan Pagelaran Ketoprak dengan judul ‘Mendut Bikin Senut-senut’, sekaligus ucapan terima kasih kepada seniman dan pendukungnya yang telah bersedia untuk menghibur kita semua dengan pementasan kreasi seni yang sangat menghibur ini,” kata Sri Sultan HB X.
Bintang tamu Ketoprak ‘Mendut Bikin Senut-senut’ dimeriahkan oleh Rieta Amilia (Ibu dari aktris Nagita Slavina), mbah Waluyo, Agus Marsudi, Lisa, Udik Somplak, Aldo, Sihono, Ari dan pesohor lainnya.
Pagelaran Ketoprak dalam rangka memperingati Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat ke-267 ini diharapkan menjadi benteng nilai budaya lokal dan wadah daya kreasi pelaku seni.
“Pementasan ketoprak diharapkan menjadi benteng nilai untuk mempertahankan budaya lokal dan selanjutnya akan mendorong masyarakat untuk melestarikan seni ketoprak yang merupakan jati diri budaya kearifan lokal sekaligus meningkatkan daya kreasi pelaku seni yang lebih kreatif inovatif, produktif dan mandiri serta sejahtera”, harap Sri Sultan HB X.
Turut hadir di lokasi acara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. beserta Ibu, Sekretaris Jenderal Kementerian Tenaga Kerja, Anwar Sanusi, Ph.D., Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, S.H., M.H., Kepala Trah Pakualaman Hudayan Jakarta, Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY, Drs. H. Suwardi, Kepala Biro Hukum Setda DIY, Adi Bayu Kristanto, S.H., M.Hum, Ketua Kagama Depok, Sriyanto serta perwakilan paguyuban IKG, Warkaban, SMS dan Bakor PKP.
Hadir secara virtual Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo selaku Ketua PP Kagama mengadakan kuis disela-sela acara untuk memanggil 3 pemuda naik ke atas panggung dan memberi pertanyaan. Seluruh pemuda yang ikut kuis akan mendapatkan bingkisan produk UMKM menarik dari Jawa Tengah.
“Mari bersama sengkuyung, wayahe lagi ora gampang, kabeh kudu iso gotong-royong. Bapak/Ibu sekalian ora ming nguri-nguri kabudayan, terus mawon ngembangke kabudayan. Niki Kagama Depok kalih rencang-rencang sing dados panitia sesuk gawe seri kedua karo promo produk dalam negeri. Ben pasca pandemi awake dewe iso ngadek jejeg, mlayune banter, ekonomine seneng, lan tetep jaga protokol Kesehatan. Sehat kabeh, bergas waras, tak dongake maju,” tutup Ganjar.