Pentas Tari Diklat Binaan Anjungan DIY TMII di Summarecon Mall Kelapa Gading

Jakarta (04/08/2024) — Badan Penghubung Daerah Istimewa Yogyakarta bekerja sama dengan Summarecon Mall Kelapa Gading sukses menyelenggarakan serangkaian pentas tari tradisional dalam rangkaian acara Jakarta Fashion Festival 2025. Kegiatan ini digelar di area La Piazza Mall Summarecon Kelapa Gading sebanyak tiga kali, yaitu pada tanggal 26 Juli, 29 Juli, dan 2 Agustus 2025. Setiap pentas menghadirkan lima penari yang membawakan berbagai tarian tradisional khas gaya Yogyakarta, menghadirkan nuansa budaya yang kental di tengah kemeriahan industri mode nasional.

Pentas tari di mall Summarrecon Mall Kelapa Gading

Pementasan tari tradisional ini merupakan bagian dari program promosi budaya yang digagas oleh Badan Penghubung Daerah DIY di Jakarta. Melalui kegiatan ini, Badan Penghubung Daerah Daerah DIY berupaya memperkenalkan kekayaan seni pertunjukan Yogyakarta kepada masyarakat luas, khususnya kepada para pengunjung Summarecon Mall kelapa gading. Penampilan para penari dengan kostum khas dan iringan musik tradisional berhasil menyita perhatian dan mengundang antusiasme pengunjung di area La Piazza.

Setiap sesi pentas menampilkan ragam tari klasik dan kreasi baru yang mengusung nilai-nilai filosofi Jawa, seperti kelembutan gerak, keteguhan hati, dan keanggunan estetika.  Tarian yang disajikan antara lain Tari Pudyastuti, Tari Coet-coetan dan Tari Tandang Tayub. Pentas tarian-tarian tersebut tidak hanya memperkaya acara Jakarta Fashion Festival, namun juga menjadi jembatan yang menghubungkan kesenian tradisi dengan acara modern di pusat perbelanjaan modern. Ini menjadi bukti bahwa warisan budaya dapat terus relevan dan bersanding harmonis dengan perkembangan zaman.

Badan Penghubung Daerah DIY berharap pentas kali ini menjadi sarana pelestarian budaya yang secara tidak langsung mampu meningkatkan minat kunjungan wisata ke Yogyakarta. Badan Penghubung Daerah DIY akan menghadirkan seni tradisi Yogyakarta di berbagai panggung nasional  untuk menjaga identitas budaya Yogyakarta di tengah perkembangan zaman. (A.N)

Bagikan di :

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *