Pergelaran Ketoprak Mataram Ramaikan Pengukuhun Pengurus IKKP/IKG Kapanewon Playen 2021-2026

Jakarta (23/10/2021) kaperda.jogjaprov.go.id – Ikatan Keluarga Kecamatan Playen (IKKP) atau biasa disebut IKG Kapanewon Playen memasuki usia ke-48 tahun. HUT IKKP/IKG Kapanewon Playen dimeriahkan dengan pengukuhan dan pelantikan pengurus periode 2021-2026 dengan Ketua Dimas Sukamto, S.E. dan jajaran, Pementasan Tari Golek Sulung Dayung, Golek Menak dan Edan-edanan oleh Peserta Diklat Anjungan DIY TMII dan Pergelaran Ketoprak Mataram Cerita Kraman Tidar Joko Puring oleh Peserta Diklat Ketoprak Anjungan DIY TMII.

Rangkaian acara yang berlangsung pada Sabtu (23/10/2021) di Area Parkir Sebelah Barat Masjid Attaqwa, Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur ini dihadiri jajaran Pengurus Pusat, Korwil dan Korcam Ikatan Keluarga Gunung Kidul (IKG) dan segenap tamu undangan.

Dany Setiawan, Ketua HUT ke-48 dan Pengukuhan Pengurus IKKP/IKG Periode 2021-2026 menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Badan Penghubung Daerah DIY yang telah mendukung acara tersebut.

Kami sebagai panitia mohon maaf sebesar-besarnya dan kami ucapkan terimakasih kepada Banhubda DIY yang telah membantu penyelenggaraan acara pada malam hari ini, mungkin tidak akan terjadi acara ini tanpa Banhubda DIY,” kata Dany.

Drs. Eddy Sukirman, M.M., Ketua Umum Paguyuban IKG yang turut mengukuhkan dan melantik Pengurus IKKP/IKG menyampaikan selamat bekerja kepada pengurus terlantik dan berharap organisasi IKG ke depan akan semakin berkembang.

“Malam hari ini acara yang luar biasa yaitu selain ulang tahun IKKP juga Pengukuhan Pengurus Kapanewon Playen. Tentu saya selaku Ketua Umum mengucapkan selamat bekerja dan berjuang untuk adik saya Dimas Sukamto dan seluruh jajaran terlantik tadi agar supaya Kapanewon Playen bisa maju. Kapanewon ini ada 13 kelurahan, 106 pedukuhan dan penduduk yang ada di Jabodetabek 16.960 orang, ini adalah pekerjaan yang berat. Kita sadar bahwa seluruh warga IKG ada 300.00 orang dan kita dari IKG juga akan mencari orang dan mengembangkan Korwil-korwil terutama ke daerah Karawang dan Serang. Semoga dapat kami jangkau,” kata Eddy.

Selain itu, Eddy juga menyampaikan beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi ke Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul.

“Di Playen banyak tempat bersejarah, ada Monumen Serangan Umum 1 Maret, Wisata Banyusoco, Gua Rancang Kencono, Lapangan Gading dan ada Tahura. Kita semua bangga menjadi keluarga dari Kecamatan Playen dan Gunung Kidul,” tambah Eddy.

Kepala Badan Penghubung Daerah DIY, Nugrohoningsih SIP yang dalam sambutannya diwakili oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Banhubda DIY, Linda Sudeni, S.E. menyampaikan bahwa kerjasama antara Banhubda DIY dan IKG telah berlangsung lama dalam hal kebudayaan dan UKM masyarakat diaspora.

“Ibu Nugrohoningsih, Kepala Banhubda pamit ada urusan yang tidak dapat diwakilkan. Beliau menitip salam dan berharap penyelenggaraan acara pada malam hari ini dapat berjalan dengan baik dari awal hingga akhir. Acara pada malam hari ini dapat terselenggara karena kerjasama yang baik antara Banhubda DIY dan IKG. Ini bukan kali pertama Banhubda DIY dan IKG bekerjasama, kita sudah melalui hari-hari kebersamaan sudah beberapa tahun dan beberapa event, dimulai dari kerjasama-kerjasama kebudayaan dimana pentas-pentas kebudayaan yang sering kita laksanakan bersama. Terakhir kita juga berusaha mengangkat UKM-UKM diaspora pada pameran Diaspora Yogyakarta Expo. Kita berharap agar UKM-UKM yang dimiliki Jogja bisa lebih dikenal oleh publik,” jelas Linda dalam sambutannya.

Puncak acara dilanjutkan dengan Pergelaran Ketoprak Mataram yang berkisah pada jaman dahulu ada sebuah kadipaten di kaki Gunung Slamet bernama Kabupaten Pucangkembar. Sang Bupati memerintah dengan bijaksana dan selalu memperhatikan nasib rakyatnya. Dia mempunyai anak yang cantik jelita bernama Sulastri. Karena kecantikannya banyak pemuda yang tertarik dan ingin melamarnya.

Sebetulnya Sulastri sudah punya pria idaman hatinya yang bernama Raden Jono, tapi ia belum berani mengutarakannya pada orang tua. Hingga pada suatu saat ada pemuda yang mau melamarnya, pemuda itu bernama Jaka Puring. Orangya jelek lagi pula pincang jalannya, namun ia punya kesaktian yang luar biasa sehingga ayahnya tidak berani untuk menolak lamaran dari Jaka Puring itu.

Cerita selengkapnya dapat ditonton di channel YouTube Badan Penghubung Daerah DIY pada link Pergelaran Ketoprak Mataram Cerita Kraman Tidar Joko Puring.

Bagikan di :

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *