Pesona Budaya Nusantara 2025 : Kumandange Bumi Jawa Binangun Kertaraharja

Jakarta (15/09/2025) Pesona Budaya Nusantara 2025 dengan tema “Kumandange Bumi Jawa Binangun Kertaraharja” digelar dengan meriah pada Sabtu, 13 September 2025, bertempat di Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Badan Penghubung Daerah DIY dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, sebagai upaya memperkenalkan kekayaan budaya, produk unggulan, serta mempertegas identitas khas Kulon Progo dalam panggung kebudayaan Nusantara.

Suasana Pameran Produk Unggulan Kab. Kulon Progo

Rangkaian acara berlangsung mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB dengan agenda pembukaan pameran produk unggulan Kulon Progo di halaman depan Anjungan DIY. Pameran ini menghadirkan berbagai produk khas daerah seperti Tenun Bantarjo, Gula Semut ,Gula Aren, Japrak Art Kerajinan kayu, Jam kayu JK Watch, Tas, Teh Gumilir dan kopi Tumpangsari, Gebleg dan aneka ragam kerajinan khas Kulon Progo yang mencerminkan kreativitas serta daya saing masyarakat Kulon Progo, disertai hiburan pentas campursari untuk memeriahkan suasana. Malam harinya dilaksanakan Pentas Utama Pesona Budaya Nusantara yang menampilkan pertunjukan seni tradisi sebagai puncak acara.

Bapak Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X membacakan sambutan Gubernur DIY

Wakil Gubernur DIY dalam membacakan sambutan Gubernur DIY, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan pentas ini. “Kehadiran Kulon Progo bukan sekadar menampikan pertunjukan seni tetapi membawa semangat kehidupan dari tanah Menorah. Hamparan tanahnya yang elok, tradisi yang kukuh dan tradisi warganya yang terus tumbuh. Nguri uri kabudayan, memelihara budaya agar tetap hidup lestari dan relevan seperti pepatah leluhur “Martabat Bangsa Lahir dari budayanya dan martabat manusia tampak dari kesungguhannya berkarya” maka merawat budaya sejatinya adalah merawat jati diri kita sebagai bangsa. Mari kita jaga bumi Yogyakarta khususnya Kulon Progo agar terus menjadi sumber nilai kreatifitas dan harmoni demi terwujudnya masyarakat gemah ripah loh jinawi

               Pentas Pesona Budaya Nusantara 2025 sekaligus menjadi momentum penting bagi Kabupaten Kulon Progo untuk memperkenalkan motif batik terbaru berupa motif Songsong Agung Ngambararum dan Binangun Kertaraharja yang digagas sebagai identitas kultural daerah. Batik tersebut tidak hanya menjadi warisan seni kriya, melainkan juga wujud narasi lokal yang mengangkat filosofi kehidupan masyarakat Kulon Progo. Kehadirannya di panggung budaya berskala nasional ini diharapkan dapat menambah daya tarik wisata budaya dan memberikan nilai tambah bagi pelaku usaha batik maupun UMKM daerah.

Peragaan busana batik Kulon Progo dari masa ke masa

Sebagai daya tarik utama, Pentas Pesona Budaya Nusantara 2025 menghadirkan sejumlah pengisi acara, antara lain:

  • Peragaan busana motif batik Kulon Progo dari masa ke masa, menampilkan perkembangan corak batik khas daerah sebagai identitas visual yang terus hidup dan berkembang.
  • Pagelaran “Kumandange Bumi Jawa Binangun Kertaraharja” yang menghadirkan kesenian tradisional berupa Ketoprak, Wayang Wog, dan flash mob tarian Sugriwo Subali, yang dikemas secara kolaboratif yang dipentaskan secara harmonis dan atraktif.
Pemberian cindramata kepada duta besar negara sahabat

Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah tamu undangan istimewa, di antaranya beberapa perwakilan dari kedutaan besar Belarus, Syiria, Suriname, Kerajaan Bahrain, perwakilan Duta Besar Iran, Serbia, perwakilan dubes Hungaria dan Perwakilan dari warga Uni Eropa. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa kebudayaan Yogyakarta memiliki daya tarik yang dapat menjembatani persahabatan antarbangsa melalui seni dan tradisi. Momentum ini diharapkan mampu mempromosikan pariwisata Kulon Progo ke kancah dunia.

               Selain memperkenalkan motif batik, kegiatan ini juga dimanfaatkan sebagai sarana promosi kebudayaan, pariwisata, serta produk unggulan Kulon Progo. Melalui pameran dan pertunjukan seni, masyarakat luas dapat mengenal lebih dekat kekayaan khas daerah mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga destinasi wisata. Dengan demikian, ajang ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga wadah strategis dalam memperluas jejaring promosi dan memperkuat citra Kulon Progo.

               Badan Penghubung Daerah DIY menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan kegiatan yang selaras dengan visi pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi daerah. Pentas Pesona Budaya Nusantara 2025 menjadi wujud nyata kolaborasi lintas sektor antar Banhubda DIY dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo yang menghubungkan seni, budaya, ekonomi kreatif, serta promosi wisata.(An)

Bagikan di :

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *