Jakarta (18/3/2023) – Gelar Seni dan Budaya Yogyakarta kembali digelar pada tahun ini. Gelaran yang diprakarsai oleh Badan Penghubung Daerah DIY ini menampilkan pementasan seni dan budaya khas Yogyakarta yang diikuti oleh kontingen kota/kabupaten se-DIY diantaranya Kota Yogyakarta, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman.

Kegiatan tersebut terselenggara dalam rangka Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat ke-268 yang mengangkat tema “Keragaman Budaya Dalam Bhinneka Tunggal Ika” pada Sabtu (18/3/2023) di Pendopo Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta dan diikuti oleh kontingen perwakilan dari Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota/Kabupaten se-DIY.

Duta Besar negara sahabat seperti Bahrain, AVP Commercial TMII, Trah Hamengku Buwono di Jakarta, Trah Pakualaman Hudyana Jakarta, Dewan Kebudayaan Kabupaten/Kota, segenap perwakilan DPRD DIY, Kota/Kabupaten, Wakil Bupati Gunungkidul, tokoh budaya, tokoh masyarakat Yogyakarta, seniman, budayawan, pelaku seni dan masyarakat diaspora Yogyakarta di Jabodetabek turut meramaikan kegiatan seni tersebut.

Acara dimulai dengan iringan gamelan Manguyu-uyu persembahan peserta Diklat Karawitan Anjungan DIY TMII, Komunitas Jepang di Jakarta. Diklat Karawitan Anjungan DIY diselenggarakan setiap hari Jumat di Anjungan DIY TMII dan dapat diikuti oleh seluruh masyarakat secara gratis.

Budaya adalah salah satu fondasi kebangsaan. Bung Karno pernah menyampaikan bahwa kreasi kultural tidak hanya sekedar hiburan tetapi juga menjadi upaya pengayaan wawasan sebagai bagian dari perjuangan dan bagian esensial dalam proses nation building.

Arus informasi dan globalisasi turut menggeser arah kebudayaan dengan corak baru yang disebut kebudayaan pasca modern. Upaya setiap elemen masyarakat harus senantiasa dicanangkan dalam menangkal arus tersebut.

“Dengan derasnya arus budaya global dan kayanya ragam informasi yang diterima oleh masyarakat, sudah sepantasnya kita berupaya menjaga, merawat, mengemas dan mempublikasikan kebudayaan dan kekayaan warisan budaya kita kepada dunia untuk mengukuhkan identitas kita sebagai bangsa yang bermartabat. Sebab, hanya dengan memahami, menjaga dan mengembangkan kekayaan warisan budaya, bangsa ini akan dihargai dan dipandang secara terhormat oleh bangsa lain,” kata Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat, Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si saat menyampaikan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Adanya pergelaran ini, mendapatkan apresiasi dari Gubernur DIY sebagai upaya dalam mengukuhkan jati diri budaya bangsa.

“Berkenaan dengan itulah, saya (Sri Sultan Hamengku Buwono) menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Badan Penghubung Daerah DIY yang telah berinisiatif dan berperan aktif menyelenggarakan Gelar Kesenian Yogyakarta”, apresiasinya.

“Teriring pula ucapan terima kasih kepada seluruh seniman dan pendukung acara ini yang telah bersedia untuk mengaktualisasikan ekspresi budaya sekaligus menghibur kita semua dengan pementasan kreasi seni masing-masing,” tambahnya.

Gelar Seni Budaya Yogyakarta tahun ini menampilkan :

  1. “Tari Floret”, Sanggar Sekar Tedjo Trah Pakualaman Hudyana Jakarta
  2. Musik Garapan “Bawa Rasa Tunggal Jiwa” dari Kabupaten Sleman
  3. Tari Kerakyatan “Angenduri” dari Kabupaten Kulon Progo
  4. Upacara Adat “Babad Dalan Gebang Koro” dari Kabupaten Gunungkidul
  5. Tari Kreasi “Golong Gilig” dari Kabupaten Bantul
  6. Peragaan Busana “Fashion Dance” dengan cerita Ibu Bumi dari Kota Yogyakarta
  7. Sendratari “Mulatsih” dari Dinas Kebudayaan DIY

Serunya pementasan setiap kontingen, dapat dilihat pada channel YouTube Badan Penghubung Daerah DIY.

Jakarta (14/3/2023)Universal Health Coverage merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau.

Berkaitan hal itu, Badan Penghubung Daerah DIY melaksanakan protokoler Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X pada acara Penyerahan Penghargaan Universal Health Coverage Kepada Pemerintah Daerah dengan tema Universal Health Coverage Sebagai Wujud Nyata Komitmen Pemerintah Daerah Dalam Mendkkung Program Jaminan Kesehatan Nasional Bagi Masyarakat Indonesia di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (14/3/2023).

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X yang mewakili Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai bentuk penyelenggaraan layanan kesehatan yang adil, merata dan bermutu, baik itu layanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.

BPJS Kesehatan menerapkan strategi “Pesiar” yaitu petakan, sisir, advokasi dan registrasi. Target UHC 98% penduduk Indonesia terlindungi kesehatannya melalui program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) akan dijalankan oleh BPJS Kesehatan bersama pemangku kepentingan lainnya.

“Untuk mengoptimalkan tercapainya UHC, saat ini BPJS Kesehatan sedang mengembangkan upaya terintegrasi untuk memetakan, menyisir dan mengadvokasi, melakukan registrasi seluruh masyarakat dalam kepesertaan program JKN,” kata Ali Ghufron Mukti, Direktur Utama BPJS Kesehatan, dalam sambutannya.

Penghargaan UHC 2023 dihadiri oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri dan Direktur Utama BPJS Kesehatan. Selain itu, penghargaan tersebut diberikan kepada 22 pemerintah provinsi dan 334 pemerintah kabupaten dan kota di wilayah Indonesia, dengan minimal 95 persen dari total penduduknya telah terdaftar dalam Program JKN-KIS.

Sinergi antara pusat dan daerah serta BPJS Kesehatan harus dioptimalkan agar masyarakat dapat dilindungi oleh program Jaminan Kesehatan Nasional.

“Program JKN harus betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekaligus membanggakan bagi bangsa Indonesia. Saya minta sinergi antara BPJS Kesehatan, Kementerian/Lembaga bersama seluruh Pemda dapat terus dioptimalkan untuk memastikan seluruh penduduk dilindungi dalam program JKN”, kata Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin dalam arahannya.