Jakarta (23/6/2023) banhubda.jogjaprov.go.id – Badan Penghubung Daerah DIY melaksanakan protokoler pejabat Pemerintah Daerah DIY pada acara Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2023. Dalam acara tersebut Wakil Gubernur DIY, GKR Hemas dan GKBRAyA Paku Alam disambut langsung oleh Kepala Badan Penghubung Daerah DIY, Nugrohoningsih, SIP dan Kepala Sub Bidang Hubungan Lembaga dan Pelayanan, Ermi Kuswandari, SE, MSE di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat.

Acara 2 tahunan tersebut kembali digelar sebagai komitmen Pemda DIY melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DIY untuk mempertahankan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia. Konsekuensi yang tidak sederhana terkait tugas konservasi, pelestarian, pengembangan dan pemberdayaan batik, baik sebagai seni maupun industri di DIY. 

Mengangkat tema Borderless Batik (Bathik tan Winetes) sub tema Sustainable and Marketability menjadi harapan mampu memperluas penggunaan dan konsumen batik yang semakin luwes sekaligus dikenal sebagai event nasional maupun internasional. Tamu undangan yang turut hadir seperti perwakilan dari kedutaan besar, perwakilan BUMN, tokoh-tokoh pemerhati batik, Kepala OPD di lingkungan Pemda DIY dan lainnya.

Pertunjukkan tari teatrikal bertajuk Batik Daur Hidup dari koreografer Anter Asmorotedjo bersama lima penari anggun mengawali pembukaan Launching JIBB 2023 yang menceritakan siklus hidup manusia di dunia melalui berbagai macam motif batik.

Peluncuran JIBB 2023 ditandai dengan mencanting batik secara virtual oleh Ketua Dekranasda DIY GKR Hemas yang didampingi oleh Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Sekretaris Jenderal Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim dan Ketua Harian Dekranasda DIY GKBRAyA Paku Alam di Ruang Cakrawala 3 Lantai 5 Gedung Sarinah, Jakarta Pusat.

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X saat membacakan sambutan Gubernur DIY menyampaikan apresiasi Launching JIBB 2023.

“Atas nama Pemda DIY, Saya mengucapkan selamat serta memberikan apresiasi positif atas penyelenggaraan Launching JIBB 2023 dengan tema Borderless Batik atau batik tanpa batas. Melalui tema tersebut diharapkan bahwa batik itu luwes dalam hal penggunaannya serta konsumen batik tidak dibatasi usia, tempat dan wilayah,” kata Wagub DIY KGPAA Paku Alam X.

Gubernur DIY berharap melalui acara tersebut dapat menghadirkan hasil riset dan pengembangan serta keberlanjutan batik bagi generasi Milenial dan iGen serta gaya hidup generasi Z.

“Tujuannya adalah melestarikan, melindungi, mengembangkan, memberdayakan dan memanfaatkan warisan seni budaya wastra batik. Sehingga dapat mendukung keberadaan Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia dan memberikan nilai atau daya jual yang tinggi,” jelasnya.

Pada konferensi pers, GKR Hemas menyampaikan bahwa Jakarta sebagai ibukota negara dipilih sebagai tempat peluncuran agar negara-negara asing melalui kedutaan besarnya di Jakarta terlibat aktif dan partisipatif pada event yang berskala nasional maupun internasional serta mengenal Jogja sebagai Kota Batik Dunia.

“Pemda DIY dan Dekranasda DIY bertanggung jawab menyelenggarakan JIBB setiap dua tahun sekali guna menjaga dan mempertahankan Jogja Kota batik Dunia. Predikat tersebut mengandung konsekuensi yang tidak sederhana terkait tugas konservasi, pelestarian, pengembangan dan pemberdayaan batik, baik sebagai seni maupun industri di DIY, termasuk melibatkan dan memberdayakan UMKM batik serta mendekatkan batik kepada generasi muda,” tuturnya.

Rangkaian kegiatan pasca launching menayangkan film dokumenter Kisah JIBB yang menceritakan Yogyakarta ditunjuk Dewan Kerajinan Dunia sebagai Kota Batik Dunia. Kemudian dilanjutkan peragaan fashion show karya desainer ternama Afif Syakur dan Lia Mustafa dengan tema Batik Daur Kehidupan.

Bagikan di :

Jakarta (17/6/2023) banhubda.jogjaprov.go.id – Pesona Budaya Nusantara kembali hadir. Pesona Budaya Nusantara merupakan pergelaran seni dan budaya yang diadakan setiap satu tahun sekali dan dilaksanakan secara bergilir oleh kabupaten/kota se-DIY.

Tahun ini, Pesona Budaya Nusantara diselenggarakan hasil kerjasama Badan Penghubung Daerah DIY dan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Pemerintah Kabupaten Bantul pada tanggal 16-17 Juni 2023 di Anjungan DIY TMII, Jakarta Timur.

Rangkaian acara dimulai pada tanggal 16 Juni 2023 yakni penerimaan kontingen seni dan budaya dari Kabupaten Bantul. Kontingen diterima Kepala Badan Penghubung Daerah DIY selaku tuan rumah dan secara resmi prosesi penerimaan kontingen dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul yang didampingi oleh segenap jajaran pimpinan Kabupaten Bantul maupun yang mewakili.

Pesona Budaya Tahun ini juga menyuguhkan berbagai macam kegiatan seperti Festival Kuliner Mataraman, Pameran Produk UMKM dan dipuncaki pada tanggal 17 Juni 2023 dengan penampilan Tari Srimpi Pandelori, Tari Umarmaya Umarmadi dan Langen Mandra Wanara.

Meriahnya acara Pesona Budaya Nusantara, dihadiri oleh Wakil Gubernur DIY, Anggota Komisi A DPRD DIY, perwakilan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, Bupati Bantul yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantul, Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, perwakilan Kedutaan Besar Ceko dan negara sahabat lainnya, perwakilan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Komunitas Warga Jepang di Jakarta, Trah Hamengku Buwono di Jakarta, Trah Pakualaman Hudyana di Jakarta dan Direktur Utama Taman Mini Indonesia Indah atau yang mewakili.

Suguhan makan malam pra acara diiringi Manguyu-uyu yang dipersembahkan oleh Diklat Karawitan Anjungan DIY, Komunitas Warga Jepang di Jakarta. Pembukaan acara diiringi tembang dan alunan gamelan dari Panembromo Subo Kastowo.

Pesona Budaya Nusantara menjadi momentum peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Bantul melalui UMKM dan industri kreatif.

“Sebagai saran aktualisasi dan diskriminasi budaya, besar harapan kami bahwa acara ini juga menjadi pengungkit peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bantul dan DIY pada umumnya. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini juga menjadi media promosi bagi potensi UMKM dan industri kreatif Kabupaten Bantul,” kata Agus Budi Raharja, SKM, M.Kes. selaku Sekretaris Daerah Kab. Bantul saat membacakan sambutan Bupati Bantul.

“Kami ucapkan terimakasih dan apresiasi kepada seluruh kontingen Kabupaten Bantul yang dengan penuh semangat menyuguhkan karya terbaiknya dalam gelaran malam hari ini,” tambahnya.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono memberikan apresiasi kepada Badan Penghubung Daerah DIY dan Pemerintah Kabupaten Bantul atas terselenggaranya acara Pesona Budaya Nusantara.

“Kegiatan Pesona Budaya Nusantara mengandung nilai-nilai yang penting. Sehubungan dengan hal tersebut saya (Gubernur DIY) menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Badan Penghubung Daerah DIY, Pemerintah Kabupaten Bantul dan pihak-pihak lain yang terlibat dan atas inisiatif serta kolaborasi yang baik sehingga kegiatan ini memungkinkan untuk terlaksana,” kata Sri Sultan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X.

“Harapan kita bersama bahwa seluruh rangkaian kegiatan Pesona Budaya Nusantara kali ini dapat berjalan dengan lancar, mampu memberikan manfaat bagi kita semua dan secara khusus dapat memberi kontribusi positif bagi Kabupaten Bantul yang akan ditetapkan sebagai UNESCO Creative Cities Network atau UCCN,” tutupnya.

Program UNESCO Creative City Network (UCCN) atau Jejaring Kota Kreatif UNESCO merupakan program yang diluncurkan dibawah mandat UNESCO pada tahun 2004. Tujuannya, membangun budaya perdamaian dan pembangunan berkelanjutan.

Kabupaten Bantul bersama 4 kabupaten/kota lainnya di Indonesia (Bitung, Ponorogo, Salatiga dan Surakarta) diusulkan masuk ke sidang UCCN 2023. Kabupaten Bantul masuk ke dalam bidang craft and folk art.

UCCN menyediakan platform untuk mempromosikan penggunaan kreativitas sebagai faktor kunci dalam pembangunan sosial dan ekonomi kota. Tujuan penting dengan adanya UCCN ini adalah menghadirkan aset budaya kota di tingkat global dan membangun kemitraan dengan kota-kota di dunia.

Bagikan di :

Jakarta (13/5/2023) kaperda.jogjaprov.go.id – Rangkaian HUT Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP) ke-20 mengisi bulan Syawal 1444 H dengan berbagai kegiatan mulai dari Halal Bi Halal, Pengukuhan Pengurus Bakor PKP Periode 2023-2028, pergelaran Ketoprak Mataram hingga bazar kuliner khas Kulon Progo.

Segenap pimpinan daerah turut hadir seperti Wakil Pj Sekda DIY, Ketua Komisi A DPRD DIY, Pj Bupati Kulon Progo, Ketua DPRD Kulon Progo, Kepala Kundha Kabudayan Kulon Progo, perwakilan paguyuban yang tergabung dalam Forum Komunikasi Diaspora Yogyakarta Istimewa dan seniman berbagai daerah di DIY.

Acara yang merupakan kolaborasi Badan Penghubung Daerah DIY, Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) Kabupaten Kulon Progo dan Bakor PKP diapresiasi oleh Pj Sekda DIY dalam peran serta promosi seni dan budaya serta edukasi nilai lokal Yogyakarta.

“Kepada Bakor PKP, Kundha Kabudayan Kulon Progo dan Badan Penghubung Daerah DIY saya sampaikan apresiasi atas inisiatif dan kolaborasinya sehingga pergelaran kesenian dan kebudayaan ini memungkinkan untuk terlaksana”, kata Kepala Biro Umum, Humas dan Protokol Setda DIY, Drs. Imam Pratanadi, M.T. selaku Wakil Pj Sekda DIY saat menyampaikan isi pidato Pj Sekda.

“Harapan kita semua bahwa kegiatan ini dapat berperan sebagai upaya promosi potensi daerah kepada masyarakat luas yang dapat mendukung dan memperkuat posisi Yogyakarta sebagai pusat seni dan budaya, Kota Pendidikan dan Kota Pariwisata”, tambahnya.

Selain itu, Pj Sekda DIY juga berharap melalui kegiatan ini dapat membangkitkan kembali nilai-nilai budaya lokal tradisional yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat, mendorong kreativitas seniman, dan alternatif media hiburan sehat dan edukatif dengan tanpa menghilangkan nilai kultural budaya bangsa sendiri.

Puncak acara diisi dengan hiburan kesenian, Pergelaran Ketoprak Mataram cerita Dewi Rara Djonggarang karya Sanggar Gabungan Kundha Kabudayan Kulon Progo pada Sabtu (13/5/2023) di Pendopo Anjungan DIY TMII, Jakarta Timur. Kegiatan tersebut juga diramaikan oleh bazar produk lokal Kulon Progo.

Bagikan di :


Jakarta (6/5/2023) kaperda.jogjaprov.go.id – Badan Penghubung Daerah DIY melaksanakan protokoler Ibu Wakil Gubernur DIY, GKBRAA Paku Alam pada peringatan World Dance Day yang diselenggarakan oleh Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) 2023 dengan tema “Frendship with Respect and Excellent” di kawasan Kota Tua, Jakarta Utara, Sabtu (06/05/2023).

Peserta World Dance Day KSBN 2023 melibatkan 2.500 penari dan 90 seni pertunjukkan yang diikuti oleh penari dari Sabang sampai Merauke dan 6 negara sahabat dari berbagai benua seperti Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, India, Cina dan Amerika Serikat.

Sejumlah suguhan seni budaya semarakkan kegiatan tersebut mulai dari tari Tyas Muncar dari Kadipaten Pakualaman Yogyakarta, atraksi barongsai, tarik batik gobang dan gambang kromo dalam aksi pawai sebagai tanda pembukaan acara.

Eny Sulistyowati, S.Pd., SE., MM, Ketua Panitia World Dance Day KSBN 2023, secara khusus menyampaikan ucapan rasa terimakasih atas keikutsertaan Kadipaten Paku Alaman dalam acara berskala internasional tersebut.

“Kepada GKBRAA Paku Alam X yang sudah membawa rombongan kesenian langsung dari Kadipaten Paku Alaman Yogyakarta, maturnuwun Gusti” ucapnya.

World Dance Day KSBN 2023 sebagai ajang mengangkat nilai-nilai tradisi dan universal yang ada di Nusantara dan dunia.

“Acara ini diselenggarakan bukan hanya memperingati hari Tari Sedunia, tapi juga mengangkat nilai-nilai  tradisi yang tumbuh dan berkembang di seluruh Nusantara”, kata Ketua Komite Seni Budaya Nusantara, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Drs. Hendardji Soepandji, S.H.

“Selain mengangkat nilai-nilai tradisi, juga mengangkat nilai-nilai universal, friendship respect and excellent, sesuai dengan tema kegiatan”, tambahnya.

Tujuan kegiatan ini dalam rangka membangun persahabatan dan perdamaian yang abadi serta diharapkan dapat digelar secara berkesinambungan setiap tahun, sesuai dengan dukungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. “Sesuai dengan tema, diharapkan jalinan persahabatan antar anak bangsa dan bangsa-bangsa di dunia ini terus abadi. Membangun sebuah persahabatan dan kedamaian yang abadi” tutupnya.

Bagikan di :

Jakarta (18/3/2023) – Gelar Seni dan Budaya Yogyakarta kembali digelar pada tahun ini. Gelaran yang diprakarsai oleh Badan Penghubung Daerah DIY ini menampilkan pementasan seni dan budaya khas Yogyakarta yang diikuti oleh kontingen kota/kabupaten se-DIY diantaranya Kota Yogyakarta, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman.

Kegiatan tersebut terselenggara dalam rangka Hadeging Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat ke-268 yang mengangkat tema “Keragaman Budaya Dalam Bhinneka Tunggal Ika” pada Sabtu (18/3/2023) di Pendopo Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta dan diikuti oleh kontingen perwakilan dari Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota/Kabupaten se-DIY.

Duta Besar negara sahabat seperti Bahrain, AVP Commercial TMII, Trah Hamengku Buwono di Jakarta, Trah Pakualaman Hudyana Jakarta, Dewan Kebudayaan Kabupaten/Kota, segenap perwakilan DPRD DIY, Kota/Kabupaten, Wakil Bupati Gunungkidul, tokoh budaya, tokoh masyarakat Yogyakarta, seniman, budayawan, pelaku seni dan masyarakat diaspora Yogyakarta di Jabodetabek turut meramaikan kegiatan seni tersebut.

Acara dimulai dengan iringan gamelan Manguyu-uyu persembahan peserta Diklat Karawitan Anjungan DIY TMII, Komunitas Jepang di Jakarta. Diklat Karawitan Anjungan DIY diselenggarakan setiap hari Jumat di Anjungan DIY TMII dan dapat diikuti oleh seluruh masyarakat secara gratis.

Budaya adalah salah satu fondasi kebangsaan. Bung Karno pernah menyampaikan bahwa kreasi kultural tidak hanya sekedar hiburan tetapi juga menjadi upaya pengayaan wawasan sebagai bagian dari perjuangan dan bagian esensial dalam proses nation building.

Arus informasi dan globalisasi turut menggeser arah kebudayaan dengan corak baru yang disebut kebudayaan pasca modern. Upaya setiap elemen masyarakat harus senantiasa dicanangkan dalam menangkal arus tersebut.

“Dengan derasnya arus budaya global dan kayanya ragam informasi yang diterima oleh masyarakat, sudah sepantasnya kita berupaya menjaga, merawat, mengemas dan mempublikasikan kebudayaan dan kekayaan warisan budaya kita kepada dunia untuk mengukuhkan identitas kita sebagai bangsa yang bermartabat. Sebab, hanya dengan memahami, menjaga dan mengembangkan kekayaan warisan budaya, bangsa ini akan dihargai dan dipandang secara terhormat oleh bangsa lain,” kata Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat, Aris Eko Nugroho, S.P., M.Si saat menyampaikan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Adanya pergelaran ini, mendapatkan apresiasi dari Gubernur DIY sebagai upaya dalam mengukuhkan jati diri budaya bangsa.

“Berkenaan dengan itulah, saya (Sri Sultan Hamengku Buwono) menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Badan Penghubung Daerah DIY yang telah berinisiatif dan berperan aktif menyelenggarakan Gelar Kesenian Yogyakarta”, apresiasinya.

“Teriring pula ucapan terima kasih kepada seluruh seniman dan pendukung acara ini yang telah bersedia untuk mengaktualisasikan ekspresi budaya sekaligus menghibur kita semua dengan pementasan kreasi seni masing-masing,” tambahnya.

Gelar Seni Budaya Yogyakarta tahun ini menampilkan :

  1. “Tari Floret”, Sanggar Sekar Tedjo Trah Pakualaman Hudyana Jakarta
  2. Musik Garapan “Bawa Rasa Tunggal Jiwa” dari Kabupaten Sleman
  3. Tari Kerakyatan “Angenduri” dari Kabupaten Kulon Progo
  4. Upacara Adat “Babad Dalan Gebang Koro” dari Kabupaten Gunungkidul
  5. Tari Kreasi “Golong Gilig” dari Kabupaten Bantul
  6. Peragaan Busana “Fashion Dance” dengan cerita Ibu Bumi dari Kota Yogyakarta
  7. Sendratari “Mulatsih” dari Dinas Kebudayaan DIY

Serunya pementasan setiap kontingen, dapat dilihat pada channel YouTube Badan Penghubung Daerah DIY.

Bagikan di :