Jakarta (14/3/2023)Universal Health Coverage merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau.

Berkaitan hal itu, Badan Penghubung Daerah DIY melaksanakan protokoler Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X pada acara Penyerahan Penghargaan Universal Health Coverage Kepada Pemerintah Daerah dengan tema Universal Health Coverage Sebagai Wujud Nyata Komitmen Pemerintah Daerah Dalam Mendkkung Program Jaminan Kesehatan Nasional Bagi Masyarakat Indonesia di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (14/3/2023).

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X yang mewakili Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai bentuk penyelenggaraan layanan kesehatan yang adil, merata dan bermutu, baik itu layanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative.

BPJS Kesehatan menerapkan strategi “Pesiar” yaitu petakan, sisir, advokasi dan registrasi. Target UHC 98% penduduk Indonesia terlindungi kesehatannya melalui program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) akan dijalankan oleh BPJS Kesehatan bersama pemangku kepentingan lainnya.

“Untuk mengoptimalkan tercapainya UHC, saat ini BPJS Kesehatan sedang mengembangkan upaya terintegrasi untuk memetakan, menyisir dan mengadvokasi, melakukan registrasi seluruh masyarakat dalam kepesertaan program JKN,” kata Ali Ghufron Mukti, Direktur Utama BPJS Kesehatan, dalam sambutannya.

Penghargaan UHC 2023 dihadiri oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri dan Direktur Utama BPJS Kesehatan. Selain itu, penghargaan tersebut diberikan kepada 22 pemerintah provinsi dan 334 pemerintah kabupaten dan kota di wilayah Indonesia, dengan minimal 95 persen dari total penduduknya telah terdaftar dalam Program JKN-KIS.

Sinergi antara pusat dan daerah serta BPJS Kesehatan harus dioptimalkan agar masyarakat dapat dilindungi oleh program Jaminan Kesehatan Nasional.

“Program JKN harus betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekaligus membanggakan bagi bangsa Indonesia. Saya minta sinergi antara BPJS Kesehatan, Kementerian/Lembaga bersama seluruh Pemda dapat terus dioptimalkan untuk memastikan seluruh penduduk dilindungi dalam program JKN”, kata Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin dalam arahannya.

Bagikan di :

Jakarta (12/02/2023) – Pergelaran Wayang Kulit Lakon “Wirata Parwa” dengan dalang Ki Parman dan Ki Agus Hadi Sugito asal Kabupaten Sleman menyemarakkan HUT Paguyuban Sleman Manunggal Sembada (SMS) ke-21 pada Minggu (12/2/2023) di Anjungan DIY TMII Jakarta.

Rangkaian acara mulai dari kirab gunungan yang diiringi tarian Edan-edanan, pementasan tari Sekar Pudyastuti binaan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman dan tari Klana Topeng Diklat Tari Anjungan DIY, santunan anak yatim hingga potong tumpeng dan penyerahan gunungan turut meramaikan HUT SMS yang dihadiri oleh Dirjen Dukcapil Kemendagri, Ketua Komisi A DPRD DIY, perwakilan DPRD Kabupaten Sleman, Bupati Sleman, Kepala BAZNAS Kabupaten Sleman, Kepala Dekranasda Kabupaten Sleman dan perwakilan paguyuban diaspora masyarakat DIY seperti Pawarta, IKG, Warkaban, Bakor PKP, KPDJ dan PWJI.

Pergelaran wayang yang didanai oleh Dana Keistimewaan Tahun Anggaran 2023 melalui Badan Penghubung Daerah DIY ini merupakan wujud kemitraan yang baik antara perwakilan Pemprov DIY dengan warga diaspora DIY di Jakarta.

“Terimakasih telah memfasilitasi dari Pemerintah DIY melalui Banhubda selalu menjalin mitra dengan Paguyuban Sleman Manunggal Sembada. Harapan kami sebagai Paguyuban Sleman Manunggal Sembada yang di Jabodetabek ini nanti terus bermitra dengan Pemkab Sleman dan Pemprov DIY”, ucap Ketua Paguyuban SMS, Suharno, S.E., M.M.

Melalui HUT SMS, menjadi momentum guyub rukun warga diaspora dalam mendukung pembangunan Kabupaten Sleman dan Pemprov DIY

“Mewakili instansi kami mengucapkan selamat hari ulang tahun SMS yang ke-21. Semoga selalu guyub rukun. Eksistensi keluarga Sleman Manunggal Sembada (SMS) di Jakarta selama 21 tahun merupakan wujud solidnya paguyuban ini menaungi warga Kabupaten Sleman di Jakarta,” sambutan Sekretaris Daerah DIY, Kadarmanta Baskara Aji yang dibacakan oleh Kepala Badan Penghubung Daerah DIY, Nugrohoningsih, SIP.

“Saya berharap SMS dapat meningkatkan karya nyata dalam mendukung pembangunan Kabupaten Sleman dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada umumnya, saatnya seluruh warga Sleman golong gilig untuk turut mewujudkan Sleman yang berbudaya”, tambahnya.

Era digitalisasi saat ini menuntut literasi digital dalam membangkitkan perekonomian masyarakat.

“Tahun ini kita alokasikan anggaran untuk paguyuban dan seluruh kegiatan kesenian, kuliner dan lain-lain di Banhubda. Ini khusus memang kita alokasikan untuk menggerakkan tidak saja kerukunan antar masyarakat di DIY tetapi sekaligus membangkitkan perekonomian warga Jogja yang ada di Jakarta. Dalam Renja 2024 juga dimasukkan kegiatan literasi digital,” kata Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, S.T., M.Si.

Transformasi digital, penanaman nilai-nilai Pancasila dan Banhubda DIY sebagai rumah bagi paguyuban menjadi poin penekanan kegiatan pasca PPKM dicabut sejak 30 Desember 2022 lalu.

“Perkembangan yang di Jakarta ini pasca PPKM dicabut oleh Pak Presiden ini, pergerakan laju ekonominya makin baik. Oleh karena itu, saya ingin sampaikan 3 hal, pertama mari bersama-sama seluruh paguyuban memanfaatkan transformasi digital untuk pergerakan ekonomi. Kedua, Jogja ini punya sejarah yang sangat hebat baik dalam pergerakan kebangsaan Indonesia maupun di dalam proses menjaga Pancasila, kami berharap nilai-nilai Pancasila menjadi agenda setting dalam kegiatan paguyuban. Yang terakhir ketiga, Banhubda menjadi rumah bagi paguyuban-paguyuban” tutupnya,

Bagikan di :

Jakarta (9/2/2023) – Badan Penghubung Daerah DIY melaksanakan protokoler Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada acara Entry Meeting atas Pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh BPK RI. Acara tersebut merupakan penyerahan laporan keuangan dengan kategori opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Acara yang dihadiri oleh perwakilan provinsi di Sumatera dan Jawa telah menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Selain itu, dihadiri pula oleh Kementerian Dalam Negeri RI, Kementerian Agama RI, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam), Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS Sabang) dan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kementerian Dalam Negeri RI.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang mewakili gubernur provinsi Sumatera dan Jawa menyampaikan bahwa opini WTP bukanlah tujuan akhir dari kinerja keuangan di daerah-daerah tersebut.

“Opini WTP bukan tujuan akhir, tapi menjadi hal pokok peningkatan transparansi serta akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah,” tegas Sri Sultan saat sambutannya pada Entry Meeting untuk Pemeriksaan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah Tahun 2022 yang diselenggarakan pada Kamis (9/2/2022) di Gedung Tower BPK RI, Kantor Pusat BPK RI, Jakarta.

Menurut Sri Sultan, Entry Meeting adalah bagian dari prosedur pemeriksaan yang bertujuan untuk menjelaskan pemeriksaan yang dilakukan dan memberikan informasi tentang tujuannya, lingkupnya, rencana kegiatan, dan waktu pemeriksaan. Ia juga menambahkan bahwa perkembangan penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan sangat menggembirakan dan signifikan.

Anggota V BPK RI, Ahmadi Noor Supit, menjelaskan bahwa BPK ingin memainkan peran sebagai rekan yang baik dalam pelaksanaan pemeriksaan dan tidak ingin mematikan para pengusaha baru.

Auditor Utama Keuangan Negara V BPK RI, Slamet Kurniawan, mengatakan bahwa Entry Meeting merupakan tahapan penting dalam kelancaran pelaksanaan pemeriksaan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mewujudkan persamaan persepsi terkait pelaksanaan pemeriksaan sesuai dengan undang-undang.

Akhir sambutan, Sri Sultan berharap bahwa pelaksanaan pemeriksaan akan berjalan lancar dan menjadi sistem yang berkelanjutan. Pemeriksaan ini juga diharapkan akan mendorong Pemerintah Daerah untuk menjadi lebih baik dalam transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

Bagikan di :

Jakarta (8/11/2022) kaperda.jogjaprov.go.id – Keprotokolan dapat disebut sebagai Standard Operating Procedure (SOP) dalam setiap penyelenggaraan acara baik dari tingkat rukun tetangga (RT) hingga internasional. Tanpa disadari, kehidupan manusia tak lepas dari sistem keprotokolan yang memberikan pedoman penyelenggaraan suatu acara agar berjalan tertib, rapi, lancar dan teratur sesuai dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku demi mencapai tujuan yang diharapkan.

Pentingnya hal tersebut bagi Badan Penghubung Daerah dalam melayani Pimpinan Daerah maupun tamu penting, Badan Penghubung Daerah DIY menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Tahun 2022 dengan tema “Peningkatan Kapasitas Keprotokolan Banhubda Menuju Keprotokolan yang Membahagiakan Tamu” pada Selasa (8/11/2022) di Ruang Media Center Badan Penghubung Daerah DIY.

Kegiatan tersebut sebagai bentuk pemberian pengetahuan dan wawasan bagi peserta FGD agar lebih memahami urgensi dari sebuah tugas keprotokolan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peserta kegiatan dihadiri oleh perwakilan Badan Penghubung Daerah se-Indonesia yang berada di ibukota negara RI, Jakarta.

Narasumber kegiatan ini oleh Sandra Erawanto, S.STP., M.Pub.Pol. dari Kementerian Sekretariat Negara RI dan Hendry Donald Izaac, S.Sos., M.Si. selaku Ketua Umum Forum Komunikasi Pemerintah Penghubung Seluruh Indonesia (FORKAPSSI) sekaligus Kepala Badan Penghubung Daerah NTT.

Ketua Umum FORKAPSSI, Hendry Donald Izaac, S.Sos., M.Si. menyampaikan dasar pelaksanaan keprotokolan tertuang dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan dan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2019.

“Mengenai keprotokolan ini diatur dalam UU Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan, yang secara teknis diatur kembali dalam PP Nomor 56 Tahun 2019 yang menggantikan PP Nomor 39 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan UU Nomor 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan,” kata Donald.

“Suatu acara resmi yang melibatkan Pejabat mesti membutuhkan protokoler atau manajer/pengelola kegiatan pelayanan seperti tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan,” tambahnya.

Peran protokol sangat penting dan utama sebagai ujung tombak serta menentukan keberhasilan suatu acara resmi.

“Protokol harus memiliki keberanian dalam mengambil keputusan serta berperan penting pada kesempurnaan suatu acara. Protokol juga harus menjaga wibawa pejabat negara dan pemerintahan,” tutupnya.

Materi kedua disampaikan oleh Sandra Erawanto, S.STP., M.Pub.Pol. tentang Pencitraan Diri Positif, Etika Keprotokolan, dan Pergaulan Internasional Aparatur Sipil Negara Profesional.

“Sebagai ASN yang harus dipahami adalah nilai BERAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Dalam konteks keprotokolan, nilai Adaptif dan Kolaboratif yang menjadi acuannya,” kata Sandra.

“Protokol itu melayani manusia, dimana sifat manusia itu pasti berbeda-beda. Itulah pentingnya sebuah etika tidak membeda-bedakan manusia, inilah nilai Adaptif tadi. Meskipun dalam suatu acara resmi ada tata cara yang berlaku,” kata Sandra.

“Inti dari keprotokolan adalah etika dan tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan yang baik agar tamu senang dan bahagia,” tegas Sandra.

Antusias peserta FGD terlihat ketika Sandra memberikan simulasi praktek keprotokolan dan games yang menarik. Kegiatan tersebut ditutup dengan foto dan makan siang bersama.

Bagikan di :

Jakarta (1/10/2022) kaperda.jogjaprov.go.id – Vakum selama 3 tahun akibat pandemi Covid-19, Gelaran Pesona Budaya Nusantara kembali hadir di Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur selama 3 hari berturut-turut mulai tanggal 29 September hingga 1 Oktober 2022.

Turut hadir tamu undangan dari perwakilan Kantor Staf Kepresidenan RI, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Anggota Komisi XI DPR RI, Wakil Gubernur DIY, Sekretaris Daerah DIY, Ketua Komisi A DPRD DIY, Pj Walikota Yogyakarta serta Duta Besar negara sahabat dari Banglades, Bahrain, Norwegia, Brunei Darussalam, Tunisia, Malaysia dan Jepang. Selain itu, hadir pula Trah Pakualam Hudyana Jakarta dan Paguyuban Diaspora Masyarakat Yogyakarta di Jabodetabek.

Pesona Budaya Nusantara merupakan kegiatan rutin tahunan Pemerintah DIY melalui Badan Penghubung Daerah yang menggelar kesenian, kebudayaan dan potensi Kabupaten/Kota se-DIY.

“Event ini kiranya menjadi spirit utama dan menjadi salah satu penanda kebangkitan pariwisata dan budaya di Yogyakarta dan di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia pada umumnya,” kata Pj Walikota Yogyakarta, Sumadi, S.H., M.H.

“Pada kesempatan gelar Pesona Budaya Nusantara ini, kami mengajak kepada Bapak Ibu sekalian untuk menikmati atmosfer Jogja melalui pertunjukan seni budaya, pameran kerajinan, permainan tradisional, serta kuliner Jogjakarta,” tambahnya.

Penyelenggara Pesona Budaya Nusantara dipilih secara bergilir dan pada tahun ini Kota Yogyakarta terpilih menjadi panitia event tahunan tersebut.

“Kegiatan ini juga sangat spesial bagi kami karena setelah 7 tahun, sejak tahun 2015 Kota Yogyakarta kembali ditunjuk sebagai penyelenggara Pesona Budaya Nusantara di Anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta. Momen ini pun juga bertepatan dengan hari pertama pada peringatan hari ulang tahun ke 266 Kota Yogyakarta,” tutupnya.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X menyampaikan sambutan Gubernur DIY tentang nilai penting Gelaran Pesona Budaya Nusantara 2022.

“Kegiatan ini mengandung setidaknya 3 nilai penting. Pertama sebagai promosi potensi daerah pada masyarakat luas yang dapat mendukung dan memperkuat posisi Yogyakarta sebagai pusat seni budaya, kota pendidikan serta kota pariwisata. Kedua, sebagai media untuk memupuk. membudayakan, menumbuhkembangkan serta membangkitkan nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat kita sekaligus mendorong kreativitas para seniman untuk terus berkreasi. Ketiga, sebagai alternatif media hiburan sehat,” jelasnya.

Dalam meramaikan rangkaian kegiatan Pesona Budaya Nusantara, Pemerintah Kota Yogyakarta menggandeng beberapa unsur masyarakat mulai dari seniman, pelaku usaha pariwisata (agen travel, hotel & tempat wisata), pelaku UMKM kreatif dibidang kuliner dan fashion serta menampilkan aneka permainan tradisional, pameran kuliner, kerajinan blangkon, keris dan wayang kulit, peragaan busana batik dan lurik khas Yogyakarta, pentas seni tari, ketoprak dan pergelaran wayang kulit yang dapat dinikmati oleh pengunjung.

Bagikan di :